Selasa, 25 Desember 2018

Bahaya Merokok pada Sistem Tubuh, Banyak yang Belum Tahu!

Perokok sulit berhenti merokok walalupun sudah ada banyak himbauan tentang segudang bahaya rokok.

Umumnya efek buruk merokok tidak langsung terasa, namun sifatnya jangka panjang.

Rokok
Photo credit: Maxpixel.net

Jika dampak buruk merokok telah muncul, maka menimbulkan penderitaan yang berat. Selain itu, penyakit akibat kebiasaan merokok biasanya sulit disembuhkan.

Munculnya penyakit akibat merokok seringnya pada usia tua (45 tahun keatas), walaupun akhir-akhir ini sudah muncul banyak kasus orang-orang yang terkena dampak buruk merokok pada usia muda.

Merokok menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat secara perlahan

Di dalam rokok terdapat zat nikotin yang bisa mencapai otak dalam beberapa detik lalu menimbulkan rasa semangat, tapi hanya sementara.

Setelah efek semangat tersebut menghilang, maka yang muncul yaitu mudah merasa lelah dan timbul rasa candu.

Zat nikotin memiliki efek candu. Hal inilah yang menyebabkan banyak perokok yang kesusahan untuk bisa berhenti merokok.

Jika sudah sering mengonsumsi nikotin, bahayanya sangat banyak yaitu menurunnya fungsi kognitif,  sering stres, timbul kecemasan yang parah, dan mudah terpancing emosi (marah-marah).

Merokok Merusak Sistem Pernapasan

Zat-zat yang terdapat di dalam rokok sangat membahayakan kesehatan dan fungsi organ paru-paru.

Di dalam rokok terkandung zat berbahaya seperti tar, nikotin, dll. Jika zat-zat tersebut mengenai paru-paru maka dapat merusak organ tersebut.

Paru-paru merupakan organ yang sangat penting, jika paru-paru tertutup secara terus-menerus oleh nikotin maka dampaknya sangat buruk.

Asap rokok mengandung 7.000 zat kimia dan terdapat 69 bahan karsinogenik yang menyebabkan penyakit kronik.

Merokok awalnya akan mengganggu fungsi silia. Silia yang sering disebut bulu getar berfungsi sebagai pembersih saluran napas, yang akan menangkal masuknya benda asing ke saluran napas bagian dalam.

Ribuan zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok akan dianggap sebagai benda asing dan disaring oleh silia. Hal ini membuat silia akan bekerja terlalu keras.

Jika kebiasaan merokok berlangsung dalam waktu lama, menyebabkan fungsi silia menurun, hingga akhirnya tidak lagi berfungsi.

Dampaknya perokok akan sering batuk dan sering mengeluarkan dahak. Lebih buruk lagi, perokok akan terkena resiko penyakit bronkitis kronis, PPOK, hingga kanker paru-paru.

PPOK adalah penyempitan saluran napas kronik. Jika semakin sering frekuensi merokok maka resiko PPOK semakin tinggi.

Perokok juga berisiko terkena kanker paru-paru. Lebih dari 80% penderita kanker paru-paru pada pria disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Merusak Sistem Kardiovaskular

Kandungan nikotin di dalam rokok dapat membahayakan sistem kardiovaskular. Dampak zat berbahaya tersebut adalah menyempitkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah di dalam tubuh terhambat.

Penyempitan pembuluh darah lama kelamaan menyebabkan peripheral arterial dan gangguan jantung secara umum.

Komplikasi yang bisa muncul yaitu melemahnya dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan terjadi penggumpalan darah. Jika ini terjadi bisa menyebabkan resiko penyakit stroke.

Kerusakan Kulit Tubuh

Kebiasaan merokok menyebabkan perubahan pada struktur kulit. Bahkan penelitian menunjukan bahwa merokok bisa menyebabkan risiko kanker kulit.

Zat-zat di dalam rokok menimbulkan efek negatif pada penampilan kuku, rambut (kebotakan), dan kulit tubuh.

Gangguan lainnya yang ditimbulkan rokok:
  • Gangguan sistem pencernaan tubuh.
  • Resistensi insulin penyebab diabetes tipe 2.
  • Gangguan (menurunnya) hormon s*ks.

Penyebab Diare Pada Anak (Gejala dan Penanganannya)

Diare menyebabkan penderitanya sering buang air besar, dimana kondisi tinja umumnya encer.

Terjadinya diare akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang bersih (terpapar bakteri, virus atau parasit).

Anak Diare
Anak Diare | Photo credit: Shutterstock.com / By Sergiy Bykhunenko

Seringnya diare terjadi selama beberapa hari (jenis akut), tapi ada juga diare yang baru bisa sembuh setelah beberapa minggu (jenis diare kronis).

Biasanya diare tidak menyebabkan bahaya kesehatan yang fatal, tapi harus berhati-hati jika diare disertai dehidrasi

Diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Adapun jika disertai dehidrasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius, sehingga penderita diare sangat penting memenuhi kebutuhan cairan tubuh (terutama minum air putih).

Mengonsumsi pemanis buatan, mannitol ataupun sorbitol (misalnya pemanis buatan yang ada di permen karet) ternyata dapat menyebabkan resiko diare.

Diare cukup umum dialami anak-anak. Khusus pada anak-anak, penyakit diare harus segera ditangani agar tidak menimbulkan dampak yang serius.

Anak-anak biasanya BAB sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Bentuk fesesnya yang normal seperti pisang.

Pada bayi dibawah 1 tahun memiliki frekuensi BAB yang lebih sering, hal itu karena bayi masih dalam masa mengonsumsi ASI ekslusif.

Warna feses normalnya adalah kuning kehijauan. Adapun warna feses pada bayi sangat tergantung dari makanan yang dikonsumsinya. Yang penting diwaspadai apabila feses mengandung darah.

Penyebab Diare pada Anak

Seorang anak dinilai terkena penyakit diare jika memiliki masalah BAB. Dimana frekuensi BAB terlau tinggi, dan bentuk feses sangat encer.

Terjadinya diare pada anak tentu ada penyebabnya, seperti:

Infeksi
Penyebab umum diare pada anak-anak yaitu akibat serangan infeksi rotavirus.


Bakteri dan Parasit
Anak-anak dapat terserang diare akibat bakteri shigella, salmonella, E coli, Vibrio cholera, dll.

Bakteri menyebabkan hambatan pada proses penyerapan makanan di usus, dampaknya utamanya adalah usus besar tidak mampu menyerap air dengan baik, yang nantinya membuat tinja berbentuk cair.

Intoleransi Laktosa
Tidak jarang bayi maupun balita mengalami masalah intoleransi terhadap laktosa. Dimana tubuh anak hanya mempunyai enzim laktosa yang terlalu sedikit.

Enzin laktoasa di dalam tubuh bekerja untuk mencerna laktosa yang umumnya terdapat di dalam susu sapi.

Alergi Susu Sapi
Tidak sedikit anak-anak yang alergi terhadap susu formula (susu sapi). Dampak dari alergi tersebut adalah munculnya diare yang dialami anak-anak atau balita.

Jika anak Anda mengalami alergi ini, maka perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau dokter untuk memilih susu formula yang cocok untuk diminum oleh anak alergi.

Gejala Diare pada Anak

Anak-anak yang terkena diare sering mengalami muntah dan juga frekuensi BAB meningkat. Hal ini bisa menyebabkan anak kekurangan cairan sehingga rentan untuk dehidrasi.

Penanganan diare perlu secepatnya dilakukan jika anak merasa tidak tenang (gelisah), rewel, hingga bahkan tidak sadarkan diri akibat kekurangan cairan tubuh pada level yang parah.

Jika diare anak menyebabkan dehidrasi parah, maka muncul gejala sesak akibat tubuh anak kekurangan zat basa (asidosis).

Jika anak sampai mengalami kekurangan elektrolit maka bisa mengalami kejang-kejang.

Gejala lainnya diare pada anak:
  • Penurunan berat badan
  • Muncul demam
  • Sakit kepala
  • Tunja mengandung makanan yang belum tercerna
  • Tinja berlendir atau bahkan berdarah
  • Perut anak mulas
  • Perut terasa kembung atau kram
  • Rentan mengalami rasa mual bahkan muntah
  • Mata, pipi dan perut terlihat cekung
  • Anak sangat rewel
  • Air mata saat menangis sangat sedikit (bahkan air mata tidak keluar)

Jika penderita diare mengalami dehidrasi, akan sering mengalami rasa haus berlebihan, kepala sering pusing, tubuh lemas, urine cenderung berwarna gelap, mulut dan kulit terlihat kering.

Jika anak mengalami diare lebih dari 24 jam dan terlihat kekurangan cairan, dan dengan demam lebih dari 39 derajat celsius, hendaknya segera bawa ke dokter.

loading...

Penanganan Diare

Diare dengan dehidrasi ringan menyebabkan anak gelisah, matanya cekung, dan cubitan kembali dengan lambat

Adapun diare anak dengan dehidrasi berat menyebabkan anak gelisah, lesu, tidak semangat, kesadaran menurun drastis, malas minum (padahal kekurangan cairan), matanya cekung, dll.

Hendaknya segera melakukan rehidrasi dengan cara memberikan cairan. Anda perlu memberikan minum air putih.

Adapun jika anak mengalami dehidrasi parah (akibat diare) maka untuk mengembalikan cairan yang hilang dengan cara memberikan infus (di rumah sakit atau oleh ahlinya).

Pada bayi tetap berikan ASI, dan juga berikan asupan bergizi seperti biasa.

Ciri-ciri anak yang diare tanpa dehidrasi, yaitu kondisi anak masih baik dan sadar, keinginan untuk minum cenderung normal (tidak kehausan atau kekurangan cairan), matanya tidak cekung, dan cubitan dapat kembali dengan segera.

Untuk penanganan atau mencegah dehidrasi parah, maka hal yang hendaknya segera dilakukan yaitu memberikan oralit.

Pemberian oralit pada anak dengan dosis yang benar. Larutkan sebungkus oralit ke dalam satu gelas air matang.

Umumnya, berikan 50-100 cc cairan oralit pada anak di bawah umur satu tahun. Berikan 100-200 cc cairan oralit pada anak di atas satu tahun.

Berhati-hati dalam memberikan obat anti diare, hendaknya sesuai dengan rekomendasi dokter. Hal itu karena penggunaan obat antidiare dapat memperlambat gerakan usus (dalam mengeluarkan kotoran).

Penutup

Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka keadaan anak membaik. Hal ini diketahui dari:
  • Membaiknya kesadaran anak.
  • Mulut dan bibir anak tidak lagi kering (mulai membasah).
  • Anak terlihat mulai ceria.
  • Anak tidak terlihat kekurangan cairan.
  • Kencing normal (baik itu frekuensinya dan warnanya).
  • Cubitan pada perut bisa kembali dengan cepat.

Adapun orang tua perlu membawa anak ke dokter jika anak muntah terus menerus, mencret, pemberian oralit tidak memberikan hasil, kesadaran anak menurun drastis, anak sering menangis, tangan dan kaki dingin, mata cekung.

Penyebab Angin Duduk Serta Penanganannya

Angin duduk umumnya ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada dada, hal ini terjadi karena minimnya/terhambatnya aliran darah untuk otot-otot jantung.

Pengerasan/penyempitan pembuluh darah menjadi penyebab terhambatnya pasokan darah. Tidak jarang kemunculan angin duduk secara mendadak.

Bahkan angin duduk bisa menyebabkan penderita dalam kondisi yang parah. Pada sebagian kasus, serangan angin duduk menyebabkan penderitanya mengalami kematian dalam 15 menit saja.

Ilustrasi
Photo credit: Shutterstock.com / By leungchopan

Dalam istilah kedokteran, angin duduk ini sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut. Penderita serangan ini bisa meninggal dalam 15-30 menit.

Hal yang cukup mengherankan, serangan angin duduk dapat terjadi pada seseorang yang terlihat sehat dan bugar, bahkan sedang bekerja.

Oleh karena itu, permasalahan angin duduk ini harus diperhatikan dengan sangat serius.

Apabila dada tiba-tiba terasa sangat nyeri, maka hendaknya menghentikan aktivitas fisik lalu segera hubungi dokter. Sesegera mungkin pergi ke dokter, tidak boleh lebih dari 15 menit sejak awal kemunculan serangan.

Gejala angin duduk yaitu:
  • Nyeri dada.
  • Nyeri juga berpotensi menjalar ke bagian leher, lengan kiri, rahang, dan punggung.
  • Pusing.
  • Rasa mual.
  • Tubuh terlalu mudah lelah (sering lemas).
  • Sesak napas.
  • Gelisah.
  • Keluar keringat yang terlalu banyak (tidak wajar).

Walaupun tidak semua nyeri dada disebabkan penyakit jantung, tapi berhati-hati adalah hal yang harus diterapkan dalam diri Anda.

Terjadinya angin duduk akibat penyempitan pada pembuluh koroner. Dampak angin duduk menjadi lebih berbahaya akibat beberapa hal di bawah ini:
  • Sering mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi. Penumpukan kolesterol di dalam tubuh menyebabkan terhambatnya aliran darah ke jantung.
  • Tekanan darah yang tinggi (hipertensi).
  • Sering stres atau banyak pikiran.
  • Kebiasaan buruk merokok.
  • Berat badan berlebih (obesitas).
  • Malas berolahraga


Diagnosis Angin Duduk oleh Dokter

Saat pergi ke dokter, beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan dokter yaitu:
  • Gejala apa saja yang dikeluhkan pasien?
  • Apakah pasien memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, minum-minuman beralkohol, sering mengonsumsi makanan berlemak, dll?
  • Apakah ada anggota keluarga pasien yang mempunyai riwayat penyakit jantung?

Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tes urin, hingga cek darah.

Tes urin bertujuan untuk mengetahui kondisi ginjal, hal itu karena terdapat beberapa jenis obat angin duduk yang tidak boleh dikonsumsi penderita penyakit ginjal.

Jika diperlukan dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti elektrokardiogram (EKG), tes ketahanan jantung (Exercise Tolerance Test), ekokardiogram, skintigrafi jantung, X-ray dada (rontgen), CT scan jantung, dan Angiografi pembuluh darah koroner.

Pengobatan Angin Duduk

Tujuan pengobatan angin duduk untuk mengurangi munculnya gejala yang dikeluhkan penderita, serta mencegah terjadi serangan angin duduk, yang dapat menyebabkan kematian.

Penderita angin duduk harus menjalani pola hidup sehat dan membuang segala kebiasaan buruk.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Anda perlu mengonsumsi makanan kaya serat yang banyak terkandung di dalam sayuran dan buah-buahan.

Penderita harus menghindari stres, jangan merokok, jangan nimum-minuman keras. Selain itu hindari mengonsumsi makanan secara berlebihan (apalagi makanan berlemak jenuh).

Adapun obat yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi dan mencegah kambuhnya angin duduk yaitu:

Obat-Obatan Nitrat
Diresepkan untuk mengobati gejala angin duduk, serta untuk pencegahan jangka panjang. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah, yang nantinya bertujuan agar darah bisa mengalir lancar menuju jantung. Salah satu jenis obat nitrat yaitu glyceryl trinitrate.

Obat Penghambat Beta
Jenis obat ini bekerja untuk menangkal efek hormon adrenalin yang bertujuan agar menghindari tekanan darah yang terlalu tinggi, sehingga beban jantung tidak lagi berat.

Penggunaan beta blocker diharapkan dapat meredakan gejala angin duduk (termasuk mencegahnya).

Obat-Obatan Pencegah Pembekuan Darah
Penggunaan obat ini bertujuan untuk memisahkan kepingan-kepingan darah, mencegah terjadinya penggumpalan darah.

Obat Penghambat Saluran Kalsium
Penggunannya bertujuan untuk melancarkan aliran darah, yang melemaskan sel-sel otot di dalam dinding pembuluh darah.

Nicorandil
Obat ini umumnya diresepkan pada orang-orang yang tidak dapat mengonsumsi obat penghambat saluran kalsium. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan arteri koroner untuk melancarkan aliran darah pada jantung.

loading...

Ivabradine
Obat ini berfungsi seperti halnya obat penghambat beta. Ivabradine dijadikan alternatif jika pasien tidak boleh mengonsumsi obat penghambat beta (karena masalah tertentu).

Ranolazine
Obat ini bekerja untuk melemaskan otot-otot jantung dan memperlancar aliran darah. Obat ini tidak memengaruhi ritme detak jantung.

Jenis obat lainnya yang mungkin diresepkan dokter karena kondisi tertentu yaitu statin, aspirin, dan obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor).

Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin akan mempertimbangkan tindakan operasi.

Pencegahan Angin Duduk

Untuk mencegah angin duduk maka sangat penting untuk menjalani pola hidup yang sehat. Selain mencegah, hal ini juga sangat penting untuk mengurangi tingkat keparahan gejala angin duduk.

Anda harus memiliki asupan makanan yang sehat untuk jantung. Makanan yang sehat untuk jantung harus mengandung serat yang cukup.

Hindari makanan yang berbahaya untuk jantung, seperti makanan yang tinggi kandungan garam. Terlalu banyak mengonsumsi garam memicu tekanan darah tinggi.

Jenis makanan lainnya yang perlu dihindari yaitu gorengan, jeroan dan santan. Selain itu hindari rokok dan minuman keras.

Angin Duduk Tak Akan Sembuh Pakai Cara Kerokan

Angin duduk yang dalam bahasa medis disebut angina, bukanlah disebabkan oleh masuk angin yang diobati dengan dikerok.

Angin duduk ternyata merupakan gejala yang berhubungan dengan penyakit jantung. dr.Jetty Sedyawan, Sp.JP (K), dari Yayasan Jantung Indonesia mengatakan bahwa banyak yang salah paham mengenai angin duduk.

Dijelaskan oleh dr.Jetty Sedyawan bahwa angin duduk sebenarnya hanya istilah orang-orang awam, disebut seperti itu oleh orang awam karena rasanya seperti masuk angin. Jika dipijat atau dikerik rasa seperti masuk angin tersebut tidak bisa hilang. Dimana sebenarnya yang terjadi adalah gejala penyakit jantung.

Oleh karena itu jangan salah kaprah lagi, angin duduk tidak akan sembuh pakai cara kerokan.

Sabtu, 15 Desember 2018

Jangan Berlebihan, Berikut Batasan Konsumsi Gula dalam Sehari

Dalam sehari-hari Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya gula. Rasa manis pada gula membuat makanan atau minuman menjadi semakin lezat dan nikmat.

Namun perlu diketahui bahwa konsumsi gula yang berlebihan akan membahayakan kesehatan tubuh.

Beberapa masalah yang timbul yaitu diabetes dan kerusakan gigi. Dampak lainnya yaitu obesitas yang nantinya meningkatkan resiko penyakit jantung.

Gula
Photo: https://pixabay.com/id/gula-sendok-peralatan-makan-pemanis-485050/

Oleh karena itu sangat penting untuk membatasi asupan gula jika tidak ingin terkena beberapa masalah kesehatan tersebut.

Berapa Maksimal Asupan Gula dalam Sehari?

Selain lezat, konsumsi gula juga bermanfaat untuk memberikan energi atau tenaga bagi tubuh dalam beraktivitas. Tapi terlalu banyak konsumsi gula akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan rekomendasi bahwa batas konsumsi gula per hari yaitu 50 gram (setara 6 sendok makan atau 12 sendok teh).

Konsumsi gula harus berhati-hati, terutama bagi Anda yang jarang berolahraga (atau jarang beraktivitas fisik).

Sangat disarankan untuk rutin berolahraga karena tubuh akan membakar kalori dengan maksimal.

Adapun khusus penderita diabetes harus memperhatikan takaran konsumsi gula harian dengan hati-hati.

Cara Membatasi Asupan Gula

Ingat, gula bukan untuk dihindari tapi hanya dibatasi. Hal itu karena tanpa gula, tubuh akan kekurangan energi (tenaga) dan Anda akan sulit berkonsentrasi.

Jika ingin yang manis-manis, hendaknya Anda mengutamakan asupan gula asli (alami) daripada olahan. Gula alami bisa diperoleh dari buah-buahan segar.

Adapun untuk gula pasir, Anda harus hati-hati dalam mengonsumsinya (jangan berlebihan).

Usahakan untuk membeli makanan atau minuman yang tanpa pemanis tambahan. Minimalisir konsumsi minuman bersoda dan minuman kemasan.

Anda tidak perlu meninggalkan makanan seperti es krim, permen, donat, cokelat, brownies, dll. Hanya saja batasi konsumsinya.

Biasakan diri untuk membatasi konsumsi gula, tapi tidak perlu dilakukan secara mendadak, yang penting konsisten.

Untuk meminimalisir dampak buruk dari konsumsi gula yang berlebihan, maka Anda harus melakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan jogging selama 20-30 menit per hari .

Selain itu, penambahan gula pada asupan hendaknya diimbangi nutrisi atau serat (yang berfungsi dalam proses penyerapan gula darah dalam tubuh). 

Selasa, 02 Oktober 2018

7 Langkah Mengatasi Trauma pada Anak

Anak-anak yang mengalami trauma harus mendapatkan perhatian khusus. Hal ini sangat penting agar traumanya tidak berkelanjutan.

Trauma bisa dalam bentuk permasalan fisik dan psikologis, yang sebenarnya keduanya saling terkait.

Trauma Anak
Photo: https://www.af.mil/News/Article-Display/Article/125353/kabul-airman-brings-gifts-smiles-to-local-children/

Trauma akan menimbulkan dampak psikologis yang parah. Terjadinya trauma pada anak bisa disebabkan oleh:
  • Kasus bulying.
  • Mengalami kekerasan fisik.
  • Mengalami kekerasan s*ksual.
  • Mengalami bancana alam yang dahsyat.
  • Lainnya.

Bahayanya jika anak terus dihantui rasa trauma yaitu dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini nantinya akan sangat terasa ketika anak kelak sudah dewasa.

Gejala trauma pada anak, yaitu:
  • Anak susah tidur.
  • Muncul rasa ketidakpercayaan diri pada anak.
  • Anak mulai menutup diri dan tidak mau bergaul dengan teman-teman sebayanya.
  • Anak mulai tidak percaya kepada orang dewasa (seperti orang tua, paman, bibi, dll)
  • Anak menarik diri dari aktivitas yang sebelumnya disukainya.
  • Anak sulit untuk dihibur (sering muram atau cemberut).
  • Anak mengalami ledakan emosi yang sulit dikontrolnya, atau sebaliknya yaitu anak mengalami kekosongan emosi.

Pada balita (atau anak di bawah usia 5 tahun) yang mengalami trauma, gejala yang biasanya ditimbulkan yaitu ketakutan, sering terlihat gemetaran, menangis atau berteriak (secara tidak wajar atau tanpa penyebab), terlalu pendiam.

Pada anak berusia 6-12 tahun yang mengalami tramua, gejalanya yaitu sangat pendiam, mengisolasi diri, mudah marah (sensitif), gangguan tidur.

Reaksi anak terhadap trauma bisa terlihat secara langsung ataupun suatu saat nanti akan terlihat. Selain itu, keparahan trauma juga bertingkat-tingkat.

Anak yang memiliki masalah gangguan mental, dimana pernah mengalami trauma, dan tidak mendapatkan support dari lingkungan, maka beresiko tinggi mengalami dampak trauma yang parah.


Menanggulangi Trauma pada Anak

Mengatasi trauma pada anak sangatlah penting, sehingga orang tua dituntut untuk perhatian pada anak. Ajaklah anak untuk melakukan hal-hal rutin bersama seperti menonton TV, makan, bermain sesuatu, dll. Hal ini nantinya membuat anak merasa lebih nyaman, aman dan merasa diperhatikan oleh orang tuanya.

Trauma pada anak menjadikan orang tua harus menyediakan waktu lebih banyak untuk menemani anak. Selain itu, hindarkan berbagai hal yang bisa memicu kambuhnya rasa trauma anak.

Dengarkan cerita anak dan pahami perasaan mereka, ucapkanlah perkataan yang mudah dimengerti anak dan gunakan kata-kata yang membuat anak nyaman, serta jangan ucapkan sesuatu yang membuat anak takut.

Dengarkan Anak

Ketika anak berbicara maka dengarkan dengan seksama, hindari menyela, suka menyalahkan ataupun tidak menghargai perkataan anak.

Dengarkan apa yang diungkapkan anak Anda untuk menggali informasi, sehingga Anda bisa mengetahui kondisi anak secara akurat. Hal ini penting agar orang tua bisa memberikan terapi dan sikap yang tepat pada anak.

Kemampuan orang tua dalam mendengarkan sangatlah penting dalam mengatasi trauma anak. Berikan perhatian penuh pada anak, hindari menghakimi atau mengecilkan perkataan anak, betapapun konyol dan tidak logisnya perkataan anak.

Yakinkan Anak

Kejadian buruk tertentu akan menimbulkan rasa tidak aman pada anak. Sehingga sangat penting agar orang tua meyakinkan anak bahwa keadaan akan membaik.

Tumbuhkan rasa percaya anak pada orang tuanya. Dengan begitu, sangat penting agar orang tua (terutama Ibu) selalu dekat dengan anaknya.

Selain itu, orang tua perlu mendorong anak untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini penting agar orang tua bisa mengetahui kondisi pemahaman anak terhadap kejadian yang dilaluinya.

Orang tua harus membuat anak senyaman mungkin, sehingga anak mau terbuka untuk menceritakan tentang segala kondisinya.

Dengan mengetahui kondisi anak secara akurat, sehingga orang tua bisa lebih mudah untuk meluruskan segala salah pengertian yang ada di benak anak.



Pastikan Anak Mendapatkan Kasih Sayang yang Cukup

Jika anak merasakan kelembutan dan kasih sayang dari orang tuanya, maka rasa trauma anak nantinya secara perlahan akan memudar.

Hal inilah yang menjadikan anak-anak yang pernah mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus dari orang di sekelilingnya.

Sediakan waktu untuk membangun ikatan secara emosional dengan anak. Selain itu buatlah jadwal rutinitas keseharian anak, hal ini untuk membantu anak dalam melewati rasa traumanya dengan cara kembali pada rutinitasnya sehari hari.

Biarkan Anak Menangis (Jangan Dipaksa Berhenti)

Ketika anak mengalami kejadian yang tidak mengenakan menurutnya, maka reaksi pertama yang dilakukan anak adalah menangis.

Penting diketahui oleh para bunda, menangis merupakan cara anak menyalurkan emosinya untuk menenangkan gejolak yang ada di dalam hatinya.

Sehingga orang tua hendaknya membiarkan anak menangis beberapa saat, sehingga nantinya emosinya mereda dan hatinya mulai tenang.

Dengan begitu, orang tua tidak perlu memaksa anak berhenti menangis. Dalam kondisi tertentu, menangis bisa menjadi hal yang sangat baik (khususnya pada anak-anak).

Menangis ternyata juga dapat mengurangi ketakutan yang dialami anak.

Memberi Hal yang Disenangi Anak

Untuk memperbaiki mental anak yang mengalami trauma, selain memberikan dukungan dan motivasi pada anak serta menemani anak. Cara efektif lainnya untuk mengatasi trauma anak yaitu dengan memberikan hadiah atau hal yang disenangi anak.

Dengan memberikan hiburan dan rasa senang pada anak, maka hal ini membantu anak untuk melupakan kejadian atau trauma yang pernah dialaminya.

Sebagai penutup, ingatlah beberapa point utama yang perlu dilakukan orang tua: (dalam mengatasi trauma anak)
  • Kasih sayang dan waktu berkualitas untuk anak
  • Rasa aman dan nyaman pada anak
  • Buatlah anak senang dengan cara memberinya hadiah. 

Jumat, 28 September 2018

Bagian Otak yang Menimbulkan Perasaan Pesimis & Negatif

Para ilmuwan menjelaskan bahwa nukleus kaudatus yang merupakan sebuah bagian tertentu dari organ otak yang mengatur perasaan pesimis dalam jiwa.

Itu merupakan hasil penelitian, para ilmuwan berharap hasil penelitian ini berguna dalam meningkatkan kualitas penyembuhan dari masalah gangguan mental (diantaranya stres, depresi dan rasa cemas yang berlebihan.

Perasaan pesimis dan gangguan suasana hati merupakan pemicu masalah kejiwaan dan mental. Para ahli terus melakukan pendalaman dan riset agar berbagai permasalahan gangguan mental dapat diatasi dengan baik.

Ann Graybiel yang merupakan tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), menjelaskan bahwa gangguan psikis hingga saat ini masih sulit disembuhkan.

Ilmuwan juga menjelaskan bahwa nukleus kaudatus memiliki keterkaitan dengan pengambilan keputusan emosional.

Pada penelitian lab, saat nukleus kaudatus dirangsang berdampak pada kemampuan pengambilan keputusan yang menurun.

Gangguan dari nukleus kaudatus menyebabkan hambatan pada aktivitas dopamin. Dopamin merupakan hormon yang memiliki fungsi penting dalam mengontrol suasana hati dan rasa senang.

Respon otak terhadap suatu kejadian sangat bergantung pada sifat atau kepribadian masing-masing orang.

Sinar Biru Layar Gadget Menyebabkan Penuaan Dini

Penggunaan gadget sudah umum dilakukan di zaman sekarang. Bahkan ada yang menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan gadget.

Gawai
Gawai | Photo credit: Flickr.com / Jeremy Keith

Hanya saja, hal yang penting diketahui adalah pengaruh paparan sinar biru dari gawai yang dioperasikan, dampaknya yaitu:
  • Kerusakan mata. 
  • Penurunan kualitas kesehatan.
  • Gangguan pola tidur.
  • Gangguan tingkat konsentrasi.
  • Memicu penuaan dini.

Menatap layar gadget berjam-jam bisa menimbulkan banyak hal buruk seperti merusak penglihatan, merusak pola tidur, membuat bodoh, hingga mungkin resiko kematian.

Selain itu paparan cahaya biru dari layar dapat membuat seseorang terlihat lebih tua. Apalagi jika penggunaan gadget dilakukan secara berlebihan.

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa paparan sinar biru menghasilkan lebih banyak hiperpigmentasi daripada UVB.

Hiperpigmentasi merupakan salah satu masalah kulit, walaupun tidak berbahaya tapi dampaknya bisa menyebabkan munculnya bercak di kulit, yang bisa mengganggu penampilan. Munculnya bercak berwarna gelap pada kulit menyebabkan seseorang tidak percaya diri.

Banyak pakar kecantikan yang menjelaskan bahwa dampak buruk yang dihasilkan HEV hampir sama dengan radiasi sinar UV.

Sinar ultraviolet sudah umum diketahui sebagai penyebab penuaan dini. Paparan sinar biru termasuk kategori HEV (High-energy visible light).

Paparan sinar biru dapat menghambat produksi kolagen pada kulit dan memicu radikal bebas. Hal ini berdampak buruk pada kesehatan dan penampilan kulit tubuh.

Seorang dokter kulit bernama Andres Birnie mengatakan bahwa HEV dipancarkan oleh lampu neon, smartphone, PC, layar TV dan LED.

Dijelaskan juga bahwa kemungkinan HEV dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti yang diakibatkan dari paparan UVA dan UVB.

Anda harus berhati-hati, terlalu sering menatap layar gadget bisa menyebabkan wajah cepat tua.

Pada penelitian yang diterbitkan di jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity menemukan bahwa paparan cahaya dari smartphone bisa menurunkan jumlah karotenoid pada kulit, yang nantinya menyebabkan penuaan dini

Karotenoid memiliki fungsi penting dalam menjaga warna kulit. Kekurangan karotenoid akan mengakibatkan munculnya bintik-bintik tanda penuaan di wajah.

Dampak lainnya dari kekurangan karotenoid yaitu kerusakan pada warna kulit. Paparan cahaya dari gadget akan mengakibatkan pigmentasi.

Bahkan Dr Sweta Rai, juru bicara British Association of Dermatologists, menjelaskan bahwa paparan cahaya biru dari layar smathpone lebih mampu menembus kulit dibandingkan sinar UV yang dipancarkan matahari.

Oleh karena itu, Anda boleh-boleh saja mengoperasikan gadget tapi harus dibatasi. Jangan sampai Anda menghabiskan waktu seharian hanya untuk menatap layar ponsel.

Referensi:
Wills, Kate. The Guardian (theguardian.com). 2017. Lights off: is the glare from your computer really ageing your skin?. Diakses: 28 September 2018.
Alodokter (alodokter.com). Bentuk Penyakit Hiperpigmentasi pada Kulit Ada di Sini. Diakses: 28 September 2018.
Indriani, Ririn, Firsta Nodia. Suara.com. 2018. Awas! Keseringan Menatap Layar Ponsel Bikin Wajah Cepat Tua. Diakses: 28 September 2018.